Towing and Lashing Survey
Pemeriksaan kapal tongkang dan kapal tug boat beserta muatannya agar aman sampai di tujuan adalah tujuan utama dilakukannya pekerjaan Marine Survey jenis Towing and Lashing Survey ini, biasanya pekerjaan Towing and Lashing Survey ini di minta oleh pihak Asuransi Kapal ataupun pihak asuransi muatan kapal tersebut. Ada beberapa jenis sebutan untuk pekerjaan Towing and Lashing Survey seperti Lashing Survey, Towing Approval Survey ataupun Lashing Securing & Stowage Condition Survey walaupun tidak sama namun cara kerja marine survey ini hampir sama dan agak mirip, mari kita bahas bersama-sama jenis marine survey ini.
Cara Melakukan Towing & Lashing Survey
Apa itu Towing and Lashing Survey?
Towing & Lashing Survey adalah suatu jenis pekerjaan marine survey yang dilakukan seorang Marine Surveyor Indonesia di atas kapal towing tug yang akan menarik kapal tongkang guna memastikan semua peralatan towing equipments di atas kedua kapal tersebut layak untuk digunakan dalam sebuah pelayaran, dan pekerjaan marine survey ini juga untuk memeriksa sistem lashing muatan kapal tongkang tersebut apakah bagus dan layak serta kuat untuk menghadapi ombak dan cuaca selama dalam pelayaran dimaksud selama berlayar di lautan luas.
kapal tug boat |
Biasanya permintaan akan Towing and Lashing Survey ini atas permintaan perusahaan asuransi guna untuk menutup polis asuransi yang diajukan baik itu pemilik barang, pihak transportir kapal atau pihak pembeli muatan, biasanya permohonan pekerjaan jasa marine survey ini atas permintaan pihak asuransi itu sendiri., seperti asuransi wahana tata, ramayan atau asuransi sinar mas dan perusahaan asuransi-asuransi lainnya.
Berikut 10 hal penting tentang towing and lashing survey yg mesti anda ketahui, agar perjalanan kapal anda aman sampai di pelabuhan tujuan;
1. Kondisi Kapal Penarik atau Tug Boat
Pastikan kondisi kapal penarik atau Tug Boat dalam keadaan laik laut, periksa secara menyeluruh keadaan terkini badan kapal atau lambung kapal (hull) termasuk shell plate, deck plate, crew cabin, air pipe, manhole, engine room, side scuttles, sky lights, deck accessories, serta kekedapan watertight door opening
kapal tug boat sedang menarik kapal tongkang |
2. Kondisi Kapal Tongkang
Begitu juga dengan kapal tongkang, pastikan lambung (hull) tongkang dalam keadaan baik termasuk draft mark dan plimsoll mark, memeriksa kondisi ruang muat atau main deck space apakah rusak, bergelombang atau bahkan keropos. Periksa juga manhole, tyre fender dan sideboard beserta stanchion sebagai penahan muatan diatas kapal
3. Peralatan Towing (Towing Equipment)
Setidaknya harus tersedia sedikitnya 2 coil tali towing (towing line) termasuk untuk cadangan ketika menemui kondisi darurat, panjang tali towing antara 50 s/d 300 meter tergantung lokasi, arus laut dan gelombang. Periksa juga Towing braidles, Towing braidles ini dipasang pada tongkang yang ditunda dan diikat pada towing chock (smith pad eye/smith bracket) dan dalam kondisi baik serta belum terdapat serat-serat baja yang terputus.
Braidles
|
Begitu juga dengan Shackles, Shackle yang harus tersedia diatas tug boat disesuaikan dengan kapasitas bollard pull, minimal tersedia 3 buah untuk keperluan singgle tow 25 ton, 5 s/d 10 ton minimal 3 buah untuk penempatan shackle tersebut pada bagian antara towing line dengan braidles, dan antara braidles dengan towing chock.
Shackle
|
4. Peralatan Lashing dan Kekuatan Lashing
Berikutnya periksalah perkatan lashing yg digunakan untuk mengikat muatan diatas kapal tongkang, gunakan ukuran wire sling atau belt yg sesuai dengan kekuatan muatan ketika mendapatkan daya dorong atau goyangan ketika ada gelombang dana arus laut yg kuat, karena sesuai dengan definisinya bahwa Lashing securing adalah pengamanan pengikatan cargo baik melalui transportasi darat, transportasi laut maupun udara. Walaupun dengan adanya lashing securing perlu juga diperhatikan pengaturan penempatan muatan atau stowage plan agar muatan betul-betul aman selama proses transportasi ke pelabuhan tujuan.
C. Sling belt
E. Turnbuckles
F. Rigging
G. Shackle
5. Sertifikat Kapal
Untuk keselamatan dan keamanan selama perjalanan laut, pastikan sebelum kapal berlayar dan berangkat dari pelabuhan muat menuju pelabuhan bongkar semua sertifikat kapal, surat laut dan surat-surat kapal masih dalam masa berlaku tidak expired, baik itu surat yang dikeluarkan class seperti BKI, yaitu:
- Seaworthiness Certificate (Hull & machinery)
- Load line certificate
- Certificate of registry
Maupun surat kapal yg dikeluarkan oleh Dinas/Direktorat Perhubungan Laut :
- Kesempurnaan dan Lambung timbul
- Izin Trayek/ Tramper Kapal
6. Bunker
Harus dipastikan bahwa bahan bakar cukup untuk pelabuhan tujuan, olehnya itu perlu diketahui Horse power tugboat, Fuel capacity, fuel consumption, speed, dan voyage, termasuk juga penggunaan fresh water
7. Draft Mark
Pastikan muatan tidak melebihi batas yang di izinkan pihak otoritas perhubungan laut, atau sesuai dengan tanda yg telah di letakan dilambung kapal pada plimsoll mark, hitunganlah muatan dengan draft survey melalui pembacaan draft mark jika memungkinkan
8. Sistem Towing
Perhatikan sistem towing yang digunakan untuk menarik kapal tongkang tersebut,
Sistem menarik/menggandeng tongkang antara lain :
1. Tandem Tow
1. Tandem Tow
2. Single Tow
3. Tandem Tugs
4. Side Tow
5. Honolulu / X’mass Tree
6. Breasted Tugs
3. Tandem Tugs
4. Side Tow
5. Honolulu / X’mass Tree
6. Breasted Tugs
9. Engine and Horse Power
Dan juga penting periksa Main engine & Auxiliary engine
Pemeriksaan secara visual atau jika memungkin dilakukan engine trial, lihat juga log book untuk mengetahui kejadian-kejadian terhadap mesin. Menurut Horse Powernya Kapal Tug Boat setidaknya terbagi ke dalam 4 bagian;
1. Ocean Tugboat : yang digolongkan Ocean Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) lebih dari 2000 BHS, dengan panjang antara 38–76 m.
2. Coastal Tugboat : yang digolongkan Coastal Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) antara 600 sampai dengan 2000 BHP, dengan panjang 21 – 36 m.3. Inland Tugboat : yang digolongkan Inland Tugboat ialah tugboat dengan Horse Power (HP) dibawah 600 BHP.4. Harbour Tug : yang digolongkan Harbour Tug ialah tugboat dengan kekuatan mesin kurang lebih 800 HP, tetapi sesuai dengan perkembangan besarnya kapal, seperti adanya super tanker, bulk carrier dan kapal penumpang samudera, Harbour Tug ada yang bertenaga sampai 3600 HP.
kapal tugboat sedang menarik tongkang |
10. Alat-Alat Navigasi dan Keselamatan
Demi keselamatan periksa secara seksama semua peralatan navigasi dan sistem keselamatan dan kebakaran (fire safety), alat-alat komunikasi dan steering gears
Sedikitnya pastikan tersedia 1 unit radar, 1 unit VHF radio, 1 unit SSB radio.
periksa pula kondisi navigation light agar dapat berfungsi dengan baik dan safety equipment apakah dapat berfungsi dan tidak expire.
Navigation room
|
Jika anda membutuhkan jasa marine survey untuk Towing & Lashing Survey di Batam, anda bisa menghubungi saya Ruly Abdillah Ginting di nomor hape 08127015790 ataupun email ke ruly.abdillah@gmail.com
Sekarang anda sudah tahu Apa itu Towing and Lashing Survey?
sebutan lain dari jenis marine survey Towing & Lashing Survey ini adalah Towing Approval Survey atau Towing Survey saja, bedanya jika Towing & Lashing Survey ada pemeriksaaan alat-alat lashing pengikat muatan kargo kapal agar tidak bergerak dan aman selama dalam pelayaran. bagus dan layak serta kuat dalam menghadapi ombak dan cuaca selama dalam pelayaran tersebut. Beriktunya adalah Cara Mengerjakan Lashing Securing & Stowage Condition Survey.
Cara Mengerjakan Lashing Securing & Stowage Condition Survey
Selain Towing & Lashing Survey ataupun Towing Survey atau Towing Approval Survey ada lagi satu jenis marine survey yang hampir dengan Cara Mengerjakan Towing and Lashing Survey, hanya saja ini lebih ke barang yang di muat oleh kapal tersebut.
Lashing Securing Stowage & Condition Survey bisa berarti sebuah inspection atau pemeriksaan dan pengawasan pengamanan atas "pengikatan" cargo / barang muatan kapal untuk proses transportasi laut, darat dan atau udara sehingga dapat dijamin aman sampai di tempat tujuan. Lashing Securing Stowage & Condition Survey adalah untuk mengecek keamanan pengikatan cargo baik melalui transportasi darat, transportasi laut maupun udara. Walaupun dengan adanya lashing securing perlu juga diperhatikan pengaturan penempatan muatan atau stowage plan agar muatan betul-betul aman untuk proses transport.
Jenis-jenis lashing securing dapat kita jumpai pada proses transportasi dengan berbagai macam cargo dan atau muatan diantaranya, berikut dibawah ini contoh gambar berbagai macam jenis mauatan diatas kapal :
Lashing cargo container di atas Kapal
|
Lashing cargo diatas kapal LCT
|
Lashing cargo di Tongkang
|
Lashing cargo di atas Flat rack
|
lashing cargo di dalam container
|
Lashing cargo diatas Lowbed
|
Lashing cargo dia atas Multi axel / cometto
|
Lashing cargo di pesawat
|
Peralatan-peralatan yang biasa digunakan untuk lashing/pengikatan cargo mauatan agar benar-benar Lashing Securing Stowage & Condition Survey aman dan baik adalah sebagi berikut :
1. Wire sling untuk Lashing Securing Stowage & Condition Survey
3. Sling belt untuk Lashing Securing Stowage & Condition Survey
4. Wire clips untuk Lashing Securing Stowage & Condition Survey
5. Turnbuckles untuk Lashing Securing Stowage & Condition Survey
6. Rigging untuk Lashing Securing Stowage & Condition Survey
7. Shackle untuk Lashing Securing Stowage & Condition Survey
Cargo care at sea
A) Lashing check
Condition of Cargo (Container) Securing / Lashing shall be checked at least once daily and tightened as required.
In case of Heavy weather, more frequent lashing checks to be carried out and additional lashing taken as necessary, at masters discretion.
B) Prevent for Wet damage for Cargo
At sea, careful Sounding of Cargo Hold Bilges is paramount to early detection of potential damage to cargo due to ingress of sea water or leakages from water or oil systems on board.
Water accumulated inside Cargo Holds due to rain or other reason shall be removed well before it rises to a level where the lower tier containers are affected and cargo within may be subject to Wet damage.
Bilge sounding shall be carried out at least once a day, In port, cargo hold bilges shall be drained into a holding tank where provided and pumping overboard shall be avoided as far as possible.
Careful checks must be made before pumping Cargo Hold Bilges overboard to ensure no danger of Pollution by Oil or Contaminants.
C) Prevent for Cargo damage
Dangerous goods
Containers are to be visually checked at random to determine if they continue to remain in good condition. D.G containers require special attention and must be checked for Leakages/Damages.
D) Refer containers
All Reefer containers shall be monitored for condition and proper functioning at least Twice daily.
More frequent monitoring will be required in case of special/VIP reefer cargo containers and units giving trouble or suspected to be malfunctioning.
E) Cargo & Hull damage
If despite observing due diligence, damage to cargo or hull has occurred, the master shall take prudent action to minimize such damage and promptly report the facts to the company. The master shall make appropriate entries in the Ships Log Book and also preserve all relevant records including navigation charts, navigational and meteorological equipment records and print outs, weather reports and other related documents. Such documents and records may be required as evidence in case of claims.
The Master shall prepare a Masters Report on the damages sustained and also lodge a Sea Protest at the next port before a notary public and have it notarized.
Demikian lah tulisan kami tentang Towing and Lashing Survey dan Cara Mengerjakan Lashing Securing & Stowage Condition Survey semoga bermamfaat buat anda semua, baca juga tulisan kami lainnya tentang Cara Kerja Towing Approval Survey
0 Response to "Towing and Lashing Survey"
Posting Komentar
Silahkan berikan saran dan kritik anda kepada kami, terima kasih